Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan DNS server sangat penting dalam dunia networking. Apalagi kalau mempunyai project tertentu yang sifatnya critical. Banyak yang berpikir pembuatan DNS server cukup ribet untuk versi console atau SSH saja. Kini ada yang lebih mudah, yaitu menggunakan open source control panel, yaitu DNS server dari VestaCP.
Pada mulanya VestaCP memang digunakan untuk hosting control panel yang sifatnya open source dan gratis. Segala fitur memang dibuka, kecuali terbatas pada fitur tertentu yang memang agak di komersilkan. Tapi masih oke lah.
Baca juga : Install VestaCP di VirtualBox
Sebelumnya saya sudah mencoba, bahwa fitur DNS server dari Vesta ini cukup ampuh juga, karena menggunakan named dan setelah dicoba memang bisa berjalan tanpa adanya masalah yang serius. Bedanya, jika memang hanya diperuntukkan sebagai DNS server, kita hanya mengaktifkan beberapa opsi saja ketika install pertama kali.
Mudahnya menggunakan VestaCP, terdapat GUI untuk pengaturan DNS server, agar lebih mudah. Dan juga, hanya dengan ram 512 MB VestaCP masih bisa berjalan dengan mulus. Namun untuk penggunaan DNS server, saya rekomendasikan menggunakan ram 1 GB ya.
Download script installer VestaCP
curl -O http://vestacp.com/pub/vst-install.sh
Kemudian memulai proses instalasi. Ingat, kita hanya memakai fitur yang terbatas saja.
bash vst-install.sh --nginx no --apache yes --phpfpm no --named yes --remi yes --vsftpd no --proftpd no --iptables yes --fail2ban yes --quota yes --exim no --dovecot no --spamassassin no --clamav no --softaculous no --mysql no --postgresql no --hostname servermu --email emailmu --password rootpasswd
Jika sudah diamkan 5-10 menit biarkan server menginstall komponen yang dibutuhkan. Jika sudah, login menggunakan protokol https di port 8083.
Ubah SSH port
Yang perlu kamu lakukan adalah mengubah SSH port yang tadinya port 22 menjadi ke port tertentu yang sulit ditebak dan tidak mudah. Pastikan tambahkan di firewall VestaCP juga untuk perubahan SSH agar di allow di firewall.
Ubah VestaCP port
Kemudian ubah port dari VestaCP default 8083 ke port lain untuk menghindari brute-force. Ubah port VestaCP dengan mudah.
Set Packages
Kemudian kita siapkan packages dan define NS yang nantinya digunakan ingin menggunakan nama seperti apa. Kamu design dari sekarang. Dari VestaCP > login sebagai admin > Packages > + Add Package.
Yang perlu diperhatikan adalah kolom DNS Domain yang berarti banyak DNS domain yang bisa ditambahkan tiap user. Lalu kolom DNS Records yang berarti banyaknya DNS records yang bisa ditambahkan per domain. Kemudian Name Servers dimana harus ditulis sesuai dengan kebutuhan.
Testing Out
Kemudian lakukan pengetesan dengan menggunakan dummy user (test) lalu di assign ke packages yang baru kita buat tadi, dimana hanya terbatas untuk fungsi DNS server saja. Nantinya kurang lebih akan seperti ini di bagian user non-admin.
Dengan begini, user biasa terbatas hanya bisa menambahkan DNS domain serta modifikasi dan menambahkan list DNS records saja.
Mengapa DNS server penting
Banyak yang masih belum menyadari betapa pentingnya DNS server itu. DNS server sangat disarankan bersifat standalone dan tidak centralised. Dalam artian terpisah dari infrastruktur utama.
DNS server yang independent sangat penting dimana digunakan untuk melakukan modifikasi secara bebas dan sesuai kemauan, tanpa campur tangan pihak lain.
Jadi, andaikata terdapat downtime atau masalah, tidak serta merta semua layanan down menjadi satu. Pastikan untuk DNS server menggunakan minimal 1 GB ram dan koneksi mumpuni.
Baik, pembuatan DNS server kini sudah selesai. Mudah bukan? Apa? Mau juga dibuatkan? Boleh saja. bagi kamu yang ingin menggunakan Name Servers saya bisa lakukan komentar di bawah dengan menyantumkan email. Nanti saya baas 😉 Mungkin dalam jangka waktu dekat saya akan membuat open registration untuk DNS server bagi yang butuh.